
Apa ini karena saya terlalu memanjakan keadaan sehingga saya selalu kalah karena keadaan. Apa karena saya terlalu bisu. Haruskah saya berteriak sejadi-jadinya agar mereka mengenal saya. Tidak. Saya tak harus dikenal mereka untuk dapat menikmati hidup saya. Emosi dan ekspresi saya milik saya, begitu pun mereka. Mungkin saya dan mereka memang berperan di dunia yang sama tapi kami tak harus sama. Bahkan si kembar yang mulanya memiliki asal yang sama pun tak pernah ditemukan ke-identik-an hingga skala yang signifikan, apalagi saya dan mereka. Saya bukan mereka, mereka pun bukan saya. Akan selalu ada beda dalam setiap konsep yang diusung. Karena “beda” itu nyata dan manusia memang dicipta berbeda. Saya percaya Allah telah mengatur dengan sebaik-baiknya, tak akan ada yang salah dengan itu semua. Sekarang saya hanya harus belajar menata kembali apa yang saya punya, merapikan semua pada tempatnya, dan menyusun konsep hidup saya yang baru. Suatu konsep ke-dinamis-an bukan ke-statis-an seperti sekarang. Tak harus populer untuk mendapatkannya, yang harus saya lakukan hanya memastikan apa pun yang saya jalani dapat dicerna oleh hati dan logika saya.
Saya dengan segala kekurangan saya, mereka dengan segala kelebihan mereka. Hidup sudah rumit, mengapa harus dirumitkan lagi dengan perbedaan.
Be Lucky
-Utin Andherstories-
0 komentar:
Posting Komentar
-Utin Andherstories-