Akhir-akhir ini aku kembali mengingat-ingat. Mengingat apa yang masih layak untuk kuingat. Mengingat
kejadian demi kejadian yang belum sempat tertulis, kemarin.
Kali ini aku hanya ingin berbagi tulisan.
Tidak perduli ketika tulisan ini hanya menjadi ceritaku sendiri. Aku masih
ingin berbagi.
*
Kusimpul senyum saat mengingat
kegalauan yang pernah kutunjukkan melalui sebuah display picture yang terpasang
di salah satu media sosial milikku. Sebaris doa yang ku untai kepada DIA usai
sujud tiga rakaat itu kubagi lewat tulisan yang ter-capture kala
itu.
jika semua yang terjadi dapat lebih
mendekatkanku pada-MU,
mohon sertakan juga sabar dan ikhlas di dalamnya....
Supaya aku tak berputus asa,
Supaya aku terus berdoa,
Dan mohon ampunkan juga
kesalahan-kesalahanku...
Dan tetap bahagiakan mereka semua..
Ya Rabb....
Mungkin itulah bukti kegundahanku, setelah kesekian kalinya aku dikecewakan beliau.
"Aku masih
mengingatnya bu, tapi aku lebih berterimakasih."
**
Aku mengambil mata
kuliah skripsi tepat di semester 8. Itulah kebijakan dari prodi kami, skripsi
baru dimulai di semester 8. Jika tidak mengejar, maka akan ketinggalan. Karena itulah aku sering galau.
Galauku ini sebenarnya cukup beralasan. alasan utamanya tentu saja karena.....
"Ketika yang lain bisa setiap hari bimbingan di kampus, anak-anak bimbingan
bunda hanya bisa bimbingan di akhir pekan, pun jika itu tak dikecewakan. ini terjadi bukan hanya sekali. Bahkan hampir setiap kali. Perjalanan 2 jam ku menuju rumah beliau
harus sia-sia saat hampir sampai.
"Maaf hari ini bimbingan dibatalkan"
Aku hanya bisa mengelus dada setiap kali membaca pesan singkat itu. Pesan singkat yang terlambat datang. ketika aku sudah hampir sampai. ketika dua jam perjalanan sudah terlewatkan.
Begitu. Kejadian terus berulang. Terus begitu. Karena itu ketika seminar teman-teman sudah terjadwal, aku bahkan masih di bab
1. Belum ada kemajuan. Alhasil ketinggalan.
aku semakin takut jauh tertinggal. Karena itu dengan percaya diri aku mengisi waktuku menyelesaikan bab 2 dan 3, sebelum bab 1 di acc. Tapi tidak
disangka ternyata cara ini bisa berguna. Saat diminta bab 2 dan 3 aku hanya
tinggal menberikannya. Mungkin karena ini aku bisa sedikit
demi sedikit menyusul mereka.
Alhamdulillah, akhirnya aku seminar juga. Juni kala itu...
Aku dan teman-teman satu bimbinganku memang penutup dari semua seminar. Seminar yang membuatku dibantai
habis-habisan. Haha. Bu Dian jangan terlalu kejam padaku, itulah perkataan
dobingku sewaktu aku seminar. Terimakasih ibu,
Seminar - Revisi - Penelitian - Pembahasan- dan kesimpulan, berlalu dalam satu bulan.
Mungkin hanya keberuntunganku
saja ketika aku bisa sidang di akhir Juli. Alhamdulillah. Sidang yang aku
usulkan sendiri. Begitu beraninya mulutku ini usul untuk sidang. Haha. Dan yang
tidak pernah kusangka, usulanku diterima. Alhasil aku sidang. Mendahului
teman-teman yang kemarin mendahului seminar. Terimakasih ibu. Sampai sekarang
aku masih bingung kenapa ibu bisa menerima usulan itu.
***
Alhamdulillah untuk akhir yang tak
terduga...
Terimakasih banyak untuk kedua dosen pembimbingku yang walau hanya
dalam hitungan jari membimbing, namun sudah mendampingi.
Skripsiku buah
pikirku.. Skripsiku semangatku..Skripsiku kerja kerasku..
Skripsiku sumber
tangisanku.. Skripsiku alasan senyumanku...