Sembilan Nama, ku merindu...

Teruntuk semua nama yang pernah mengisi cerita. Teruntuk setiap jumpa yang pernah ada. Terimakasih untuk segala. Terimakasih sudah sudi menjadi bagian terindah diantara yang indah. Terimakasih untuk jalinan persaudaraan dan cinta kasih dalam bingkai persahabatan. Maaf jika aku lancang menyebut kalian sahabat. Aku harap, pun kalian sama.

"Kita", maaf jika aku kembali lancang menyapa aku dan kalian sebagai kita. Aku berharap kalian menyukainya. Aku tahu betul bersama kalian aku mengenal kebersamaan. Kebersamaan yang menciptakan kehangatan, kepedulian. Terimakasih.

Kini...... masihkah kita saling mengingat ?
Aku takut mendengar jawaban kalian. Aku ragu kalian masih mengingatnya, bahkan aku. Kalian tahu sepertinya aku sedang merindukan kalian sekarang. Semua sosok berbeda yang menjadikan ceritaku berwarna. Sekarang, semua sosok itu kembali hilang ditelan waktu. Seperti sebelumnya, sebelum ada jumpa diantara kita. Sekarang semua canda tawa yang pernah ada hanya menyisakan kenangan. Kenangan yang semakin merindukan.

Kepada kalian yang berdiri disana...
Aku harap masih ada jumpa diantara kita. Masih ada gelak tawa seperti dlu. 
Seperti saat kita berseragam putih abu-abu.


Kepada kalian yang berdiri disana...
Masih sudikah kalian bertukar kabar denganku? 
Sekedar menyapa, memberi tahu keadaan kalian. 
ketahuilah, aku merindukan sapaan kalian.


Kepada kalian yang berdiri disana. 
Masih bisakah tangan ini saling menggenggam. Saling merangkul. 
Masih adakah senyuman saat ada jumpa, lagi.
sitong, sonya, utin, gita, nana, icha, tun omha, decong, ayang isty
kurang satu nama lagi, shiyie. 

Salam dariku teruntuk sembilan nama...
"kapan kita bisa kumpul lagi, lengkap bersepuluh ? "


0 komentar:

Posting Komentar

-Utin Andherstories-

Aku meraba dari yang tak ada..
Aku mendengar dari yang bernada..
Aku meremang dari yang tercipta..
Lalu aku simpul dalam rajutan kata ..
- Utin Andherstories-